![]() Hasil penelitian mendapatkan prevalensi LBP cukup tinggi pada perawat UGD di RSUD Tarakan tahun 2013 (61,1%) dan perawat rawat inap di RS Bhayangkara tahun 2012 (31,8%), namun rendah pada perawat UGD di RSS bila dibandingkan dengan hasil survei global (43,1–87%) aktivitas yang dominan menimbulkan LBP adalah membungkuk dan angkat angkut pasien. ![]() Observasi dilakukan untuk mengidentifikasi aktivitas berisiko tinggi LBP, metode rapid entirebody assessment (REBA) menilai tingkat risiko ergonomi, kuesioner dan Nordic body map menilai faktor risiko lainnya serta keluhan LBP, desain potong lintang untuk analisis asosiasi, pengukuran dan analisis untuk menilai alat kerja. Tujuan penelitian ini menilai faktor risiko akivitas fisik dan sarana kerja yang dominan dapat menimbulkan low back pain (LBP) pada perawat di ruang Rawat Inap dan Unit Gawat Darurat Rumah Sakit di Jakarta serta memberikan rekomendasi pengendalian risiko LBP. ![]() Perawat berisiko tinggi nyeri pinggang bawah.
0 Comments
Leave a Reply. |